Blok gavin dianto

SUBHANALLAH WALHAMDULILLAH WA LA ILAHAILLALLAH WALLAHU AKBAR

Sabtu, 15 November 2014

Berdo’a untuk apakah ?


Do’a adalah sesuatu wujud penghambaan seorang hamba terhadap penciptaNya. Dimana dengan do’a lah seorang hamba betul-betul menghambakan diri kepada Rabb sang pencipta. Doa dihanturkan untuk mendapatkan beberapa hal yaitu :

1.        Doa dihaturkan untuk meraih apa-apa yang diinginkan.
 Dalam ayat 60 surat Al-mukminun Allah berfirman :



“ Dan Tuhanmu berfirman : Berdo’alah kepadaku niscaya akan Ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan Hina dina ( Sr: Al-Mukminun ayat 60)

Pada Ayat diatas doa merupakan suatu perintah Allah terhadap  hambanya. Bahkan dikatakan orang yang sombong bila tidak mau berdoa kepada Allah. Rasulullah bersabda dari Abu Hurairah ra, yang diriwayatkan oleh ibnu Majah  “ Siapa yang tidak mau memohon kepada Allah, maka Allah murka kepadanya. Kalau kita perhatikan di dalam al-quran dan sirah nabi banyak sekali terdapat riwayat perjalanan dakwah yang penuh liku dan cobaan selalu rasulullah hiasi dengan doa. diayat yang lain Allah Berfirman :

“ Aku akan mengabulkan permohonan dari orang yang berdoa jika ia berdoa kepadaKu “ (surat  Al-baqaroh: 186)”

Doa merupakan wasilah kebutuhan seorang hamba terhadap Rabbnya. Dan doa pun merupakan ibadah. Didalam surat Al-fatihah inti dari surat itu adalah doa.

Hadist dari Nu’man bin Basyir ra dari nabi sallahu alaaihi wasallam, beliau bersabda “ Doa itu adalah ibadah “ ( HR. Abu daud & Tirmidzi)

Yang sering tidak disadari oleh sebagian besar kaum muslimin  bahwa kadang kala pengaruh dari doa tidak langsung tampak. hal itu disebabkan :

-    Jika doa kita termasuk doa yang tidak disukai Allah.
-   Kelalaian  hati dari mengingat Allah ketika do’a dipanjatkan. Ibarat seperti busur yang lemah, tentu anak panah yang meluncur dari busur itu pun akan lemah.
-     Memakan makanan yang haram, dosa yang bertumpuk-tumpuk dalam hati.
-     Syahwat serta canda ria yang terlalu menguasai hati.

Ibnu Qoyyim Rahimahullah berkata” Bahwa Allah tidak menerima doa orang yang hatinya lalai. Doa merupakan obat yang bermanfaat untuk mengenyahkan penyakit. Tetapi kelalaian hati dari mengingat Allah menggugurkan kekuatannya. Begitu pula memakan sesuatu yang haram, yang dapat menggugurkan kekuatan hati dan melemahkannya.”
Dengan kata lain hati yang bebas dari segala penyakit akan lebih mudah menghadirkan/mengingat Allah dalam berdo’a dan yakin akan pemenuhannya.

Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam bersabda, dari Abu Hurairah “ Ber doalah kepada Allah, sedang kalian yakin terhadap pemenuhannya “              ( HR.Al-Hakim)

2.   Doa adalah Obat penawar yang paling berguna dan penolak gangguan/musibah.
Doa itu musuhnya musibah, yang dapat menolaknya, mencegah turunnya dan menghilangkannya. Atau minimal ia meringankan jika musibah itu benar-benar turun.
“ Dari Aisyah ra bahwa Rasulullah sallahu alaihi wasallam bersabda : tidak mempan sikap hati-hati terhadap takdir, sedang doa itu akan memberi manfaat, baik terhadap hal-hal yang telah terjadi maupun yang belum terjadi. Dan sungguh bala atau malapetaka itu turun, lalu disambut oleh doa maka bergulatlah kedua mereka sampai hari kiamat ) Diriwayatkan oleh Bazzar dan thabrani, juga oleh al-Hakim yang menyatakan isnadnya sah )
Dari salman Al farisi  bahwa Rasulullah sallahu alaihi wasallam bersabda: “ Tidak dapat menolak qodho kecuali do’a dan tidak bisa menambah umur kecuali kebaikan ( HR.Turmudzi yang menyatakan hadist hasan ghorib).
Ulama mengibaratkan seperti seorang yang sudah diintai musuh yang siap melepaskan panah kearahnya dimana betul pada saat itu panah yang akan mengarah kepadanya sesuai ketentuan qodho tetapi dia dilindungi oleh tameng. Dimana tameng itu adalah doa.
Ibnu Qoyyim rahimahullah menyatakan ada tiga kedudukan doa ketika musibah menimpa yaitu :
1. Doa itu  lebih kuat dari musibah, sehingga ia  dapat menolaknya
2. Doa itu lebih lemah dari musibah, dan musibah lebih kuat dari doa, sehingga hamba ditimpa musibah, tetapi doa itu dapat meringankan musibah, meskipun pengaruhnya lemah.
3. Keduanya setara, yang satu menolak yang lainnya.

Hadist dari ibnu umar dari nabi sallahu alaihi wasallam beliau bersabda “ Doa itu mendatangkan manfaat terhadap apa yang sudah turun dan apa yang belum turun, maka hendaklah kalian beribadah kepada Allah dengan berdoa” ( Hr-Al Hakim)

3.   Doa merupakan senjata orang mukmin.
Al Hakim meriwayatkan dalam shahihnya, dari hadist Ali bin Abi tholib ra dia berkata Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda “ Doa itu adalah senjata orang mukmin, sendi agama dan cahaya langit serta bumi”
Doa itu adalah senjata, yang diibaratkan bukan hanya ketajamannya belaka tetapi tebasannya dan lengan yang memegangnya merupakan lengan yang kuat. Dan bila tidak ada sesuatu yang menghalanginya maka senjata itu efektif untuk mengalahkan musuh. Doa yang mengandung kebaikan dan terjadi kompromi antara hati dan lisan didalamnya, serta tidak ada penghalang pengabulan maka pengaruh doa itu insya Allah akan tampak
Umar bin Khattab ra pernah memohon pertolongan dengan doa untuk menghadapi musuhnya, dan dia menganggap doa ini merupakan pasukan perangnya yang paling besar. Dia berkata kepada sahabatnya “ Kalian tidak mendapat pertolongan karena jumlah yang banyak, tetapi kalian mendapat pertolongan dari langit”. Dia juga pernah berkata” Sesungguhnya aku tidak membawa hasrat pengabulan, tetapi aku membawa hasrat doa. jika kalian mendapat ilham berdoa, maka pengabulan akan menyertainya.

Adab Berdoa.

1.   Terus menerus dalam berdoa & tdk menganggapnya lambat dikabulkan.
“ Hamba senantiasa dlm kebaikan selagi dia tdk terburu-buru. Mereka bertanya, “ wahai Rasulullah, bagaimana dgn terburu-buru ?, beliau menjawab,” Dia berkata , aku sudah memanjatkan doa kepada rabb namun belum juga Dia mengabulkan bagiku “.(HR. Ahmad)
2.   Memperhatikan waktu-waktu pengabulan doa
Jika kehadiran hati, kebersamaan dan keyakinannya terhadap apa yang diminta, dgn dipadukan salah satu dari waktu-waktu pengabulan doa yaitu seperti : sepertiga terakhir waktu malam, ketika adzan, antara adzan dan iqomah, ketika imam naik keatas mimbar pada hari jumat hingga usai sholat pada hari itu, saat-saat terakhir sesudah sholat ashar. Dll. Kemudian dipadukan lagi dengan menghadap kearah kiblat, dlm keadaan bersuci, menengadahkan tangan keatas, memulai dgn pujian kpd Allah subhanahu wata ‘ala. kemudian bershalawat kepada Nabi Muhammad salllahu alaihi wasallam, menghaturkan kebutuhannya kpd ampunan Allah, kemudian mengulang-ualang permohonan kpd Allah, bergantung kpdNya, memanjatkan doa dgn rasa takut dan berharap kpdNya, bertawassul dgn Asma dan sifatNya insya Allah doa kita akan dikabulkan.

UPAYA MENCEGAH BENCANA TURUN

Menyikapi banyaknya bencana  seperti bencana Alam yang menimpa negeri kita akhir-akhir ini, maka hendaklah merenungi ayat ini


“ Dan peliharalah dirimu dari fitnah yang tidak hanya menimpa orang-orang yg Zalim semata diantaramu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaNya ( Al-anfal : 25)

Allah ta’ala menyuruh agar hamba-hambaNya yang beriman waspada karena ujian/ fitnah yang menimpa tak hanya menimpa pelaku kemaksiatan saja atau pelaku dosa langsung tetapi orang-orang beriman pun terkena. Dlm suatu hadist yang diriwayatkan Imam Ahmad dari Hudzaifah, Rasulullah bersabda “ Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, hendaklah kamu menyuruh kepada Ma’ruf dan mencegah kemungkaran, atau Allah menimpa azab kepada kamu semua, lalu kamu berdoa, namun do’a kalian tidak dikabulkan”.
Salah satu faktor musibah turun adalah bila amar ma’ruf dan nahi munkar ditinggalkan.  Sebagai contoh kasus bencana alam seperti tanah longsor,  banjir dll adalah dikarenakan banyaknya penebangan pohon atau pengrusakan alam. Jika masyarakat kita memiliki jiwa nahi munkar, maka siapa pun ia bila menemukan adanya penebangan hutan, illegal loging, pembakaran hutan dan pembukaan lahan yang merusak alam maka hendaklah minimal ia melaporkannya kepada yang berwenang atau kepada tokoh  masyarakat setempat.
Ali bin thalhah pun meriwayatkan dari Ibnu Abbas ketika menafsirkan ayat diatas “ Allah menyuruh kaum mukminin agar jangan membiarkan orang munkar ditengah-tengah mereka, maka nanti azab akan meliputi mereka.
Sikap pro aktif masyarakat sangat perlu untuk mencegah agar fitnah/ bencana tidak menimpanya dan masyarakat sekitarnya. Jadi sebagai bagian dari tarbiyah atau pendidikan kemasyarakat hal ini harus senantiasa  digalakkan oleh para dai.  Pengajakan masyarakat melalui dakwah untuk bersama-sama mencegah kemungkaran untuk saat ini sangat perlu untuk di tingkatkan karena untuk menjaga agar azab Allah tidak turun adalah tanggung jawab bersama.   
Didalam hadist yang diriwayatkan imam muslim rasulullah bersabda “ Barang siapa melihat kemungkaran maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya, bila tak mampu maka hendaklah dgn lisan bila tak mampu maka hendaklah dengan hati, dan itu adalah serendah-rendahnya Iman. Dan mulai sekarangpun kita harus menggalakkan memerangi kemaksiatan. Jika kita mengetahui tempat-tempat maksiat, prostitusi, person pengedar narkoba, dan perilaku  maksiat lainnya maka  kita harus proaktif sebagai wujud amar ma’ruf nahi munkar mencegah semampu kita walaupun cuma sekedar laporan kepada pihak yang berwenang  ataupun melalui  sms.

Sabtu, 04 Juni 2011

Cara praktis menambah hafalan Qur'an di Era Modern

By. G.M.Dianto

Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?
( Al-Qamar : 17)

Dalam menjalankan aktivitas kita, kadang kita sering lalai untuk menambah perbekalan hafalan quran kita.
Ditengah kesibukan kita dalam mencari nafkah untuk keluarga, tak terasa waktu semakin cepat berlalu.
Sehingga semakin bertambah tahun, hafalan quran kita tidak nambah-nambah.
Memang sulit untuk membagi waktu, ketika kita dipagi hari harus berangkat kekantor. Dan ketika malam tiba
baru sampai di rumah. Ketika dimalam hari, kondisi tubuh mungkin sudah sangat letih untuk menambah
hafalan quran kita.

Tapi kalau kita punya kemauan keras untuk bisa menambah hafalan quran, ada beberapa cara praktis
bagi orang yg super sibuk sekali pun. Dan Alhamdulillah, berikut adalah beberapa tips berdasarkan pengalaman
penulis. Semoga bisa membantu.

Target Hafalan

Sebelum menghafal, kita harus tetapkan target hapalan kita. Misal kita ingin menghapal Quran Jus 29
Di Jus 29 ada 11 surat. Target kita Hapal misal adalah 3 bulan. Maka 8 Hari, hafal 1 Surat.

Tools Hafalan

1. Download MP3 Murottal Jus 29 para syeikh yang hafidz. Silahkan search di google.
Misal Syeikh Saud Al-Syuraim ( Penulis pribadi lebih suka yg ini, utk kelancaran hapalan). Kemudian pasang di Periperal kita
Misal, Tablet, Laptop, BB, I-phone, I-Pad, Handphone dll yg kita punya.

2. Al-quran pojok ( Standard). Untuk menghafal lebih baik gunakan 1 mushab yg standard.

Metoda Hapalan

Kita tentu ingat dengan kisah orang-orang hebat penghafal quran. Walapun dalam penjara, bahkan walaupun ada diantara
mereka buta, tapi dapat menghafal quran dengan baik. Mereka menghafal bukan dengan cara melihat, tapi dengan cara mendengar.
Dari apa yg mereka dengar dari para hafidz, mereka dapat menghafal walaupun buta. Jadi setelah mendengar beberapa kali dari
para Hafidz, mereka coba menghafal dari apa yg mereka dengar dengan Talaqqi.
Maka kalau kita mau memfokuskan indra pendengaran kita, InsyaAllah kita akan mudah dalam menghafal quran.
Apalagi kita bisa gunakan indra penglihatan kita juga untuk menghafal.
Selain tentunya kita sudah bisa membaca quran dengan baik beserta makhojul hurf nya.
Tapi seandainya bacaan kita belum benar dan makrojul hurf kita masih banyak yg perlu di perbaiki. Kita bisa menghafal dengan
Panduan MP3 murottal Syeikh Hudzaifi. Karena Murottalnya lebih lamban, sehingga kita bisa ikuti sesuai bacaannya.Kita bisa mulai dengan hafalan surat-surat pendek di jus 30.

Cara Menghafal

1. Simak murottal surat yg kita ingin hafal, yg sdh kita download di periperal kita. Bisa gunakan earphone.
Tapi yg kita dengar haruslah fokus. Misal yg kita ingin hafal adalah surat Al-Mulk. Maka yg kita setel hanya surat ini
Kemudian setting di softwarenya dengan mode Repeat. Jadi yg kita dengar selama perjalanan hanya surat ini berulang-ulang.
Gunakan waktu selama perjalanan baik di mobil, bus, kereta atau diatas motor, atau waktu istirahat di Kantor, saat makan siang dll.

Jadi misal untuk mendengarkan 1 surat al-Mulk adalah 4 menit, 34 detik.
Maka selama 1 jam, kira-kira kita sudah menyimak sebanyak 13 kali. Setelah menyimak beberapa kali, coba kita ikuti
murottalnya. Tapi usahakan kita betul-betul menyimak apa yg kita dengar. Karena kalau hanya mendengar dan tidak fokus
akan menghambat lengketnya hafalan kita.
Untuk yg pakai WINAMP player, setting MP3, bisa dgn klik kanan pd tulisan WINAMP kemudian pilih yg Repeat & Shuffle. Dan file yg
di upload hanya Surat al-mulk.
2. Dipagi hari, coba kita baca surat al-mulknya. Gunakan Mushab standard. Surat Al-mulk ada 30 ayat, jadi seandainya kita ingin
menghafal selama 8 hari. Maka perhari kita hafalkan 4~5 ayat. Lebih bagus kalau artinya kita telaah. Untuk 5 Ayat sekitar 10~15 menit.
Kalau kita sering mendengar murottalnya InsyaAllah akan cepat hafal.

3. Hari berikutnya coba kita dengar lagi Surat Al-mulknya selama perjalanan kita kekantor. Dan ini kita sesuaikan dengan hafalan
yang tadi pagi sudah kita hafal biar cepat lengket. Ikuti Murottal, fokuskan 5 ayat yang tadi kita hafal.

4. Kalau selama 8 hari kita mendengar murottal Al-mulk 1 jam, maka kita mendengar sebanyak 13 x 8 = 104 kali. Kalau per hari 2 jam
maka kita mendengar sebanyak 208 kali. Jadi kalau kita menyimak dengan baik Insya Allah cepat hafal.
Ketika dipagi hari kita menghafal 5 ayat, akan terasa lebih mudah karena sudah akrab di telinga.

5. InsyaAllah kita bisa hafal kalau kita mau.

Demikian semoga bermanfaat untuk semua, khususnya untuk penulis.

Bekasi 1 june 2011

Selasa, 09 November 2010

Kamis, 04 November 2010

Cara blok situs porno di PC, LAPTOP or Warnet

Assalamualaikum

Mungkin diantara kita masih was-was terlebih yang sudah punya anak ketika ada akses internet di rumah kita. Tanpa kita sadari, sewaktu kita tidak ada dirumah, tanpa disengaja situs2 porno menghantui dan menjejal pikiran anak anak kita. Padahal mereka adalah generasi penerus yang sejak dini harus dijaga akhlaknya. Ya, memang teknologi harus diikuti perkembangannya, tapi akhlak harus tetap terjaga. Sebagai salah satu cara untuk antisipasi memblok situs-situs porno dari komputer/ Laptop kita di rumah bahkan bisa juga diterapkan di Warnet, mungkin cara-cara berikut ini InsyaAllah efektif untuk memblokir situs porno. Berikut ini adalah langkah2 untuk Blok situs porno di PC, Laptop atau pun warnet.
1. Klik start/Control Panel/Network connections.


2. Klik 2x  network connections, Kemudian double clik Local area connection. Pilih Properties.
3. Setelah muncul windows baru  pilih " General". Scroll kebawah pilih "Internet Protocol (TCP/IP), kemudian pilih properties.
4. Muncul window baru Internet protocol ( TCP/IP) properties. Dan ketik pada
    Use the following DNS server address
   Preperered DNS server   180.131.144.144
  Alternate  DNS server 180.131.145.145.



  Kemudian klik ok. dan Restart Komputer

Selasa, 02 November 2010

MY-Cerpen==Daun Berjatuhan di Lauh Mahfudz== Diterbitkan dalam Kumcer FLP bekasi 1

DAUN BERJATUHAN DI LAUHF MAHFUDZ

Oleh: md_gavin


         Aku baru saja menghempaskan diri disofa di ruangan tamu. Ketika anak pertamaku bangun dari tidurnya. Perasaan letih dan penat sempat membuatku terlelap sejenak. Sudah semalaman aku terjaga dari tidur. Penyakit jantung mertuaku kambuh semalam sehingga harus begadang menemaninya di Rumah sakit terkenal dikotaku. Dengan gerakan khasnya yang manja anakku itu mencoba meraih kakiku . Minta di gendong.
         Aroma masakan dari dapur membuat diriku tergerak untuk mencari tahu. Perasaan yang menggelitik perut membuatku tergoda karena sejak semalam perut ini hanya diisi singkong rebus dan segelas kopi. Kulihat istriku sedang sibuk membolak-balik nasi yang dipenuhi bumbu diatas kuali. Nasi goreng rupanya. Ia tahu sekali makanan favoritku. Sejak beberapa tahun menikah ia sudah banyak mengenalku. Ya aku bersyukur sekali mendapatkan istri sholehah sepertinya.
Aku memberanikan diri menikah dengannya setelah dikenalkan oleh Ustad Ahmad. Beliau adalah seorang Da’I kondang yang sering mengisi khotib jum’at di kampusku yang kukenal baik. Aku pun tak tahu mungkin inilah jodoh, padahal aku berasal dari timur pulau jawa dan menamatkan sekolah menengahku disana. Allah menakdirkan aku lulus ujian masuk perguruan tinggi di universitas negeri di propinsi paling barat sumatra ini. Setelah mendapat restu orang tua, dengan basmalah aku coba merantau menuntut ilmu di negeri yang sering disebut tanah rencong ini. Maklum orangtuaku hanya pegawai negeri yang kantongnya hanya bisa membiayai kuliah di universitas negeri saja. Itu pun sudah sangat sulit apalagi ditambah biaya adik-adikku yang berjumlah empat orang yang semuanya pun masih sekolah. Tapi orang tuaku bersikeras agar aku tetap kuliah disana. Harapan kedua orang tuaku besar sekali agar aku nanti bisa jadi seorang sarjana yang bisa membimbing adikku yang lain.
 Istriku hanya tersenyum saja ketika aku sudah tak sabaran mengambil piring dan memindahkan beberapa centong nasi goreng yang sudah matang dari kuali sambil mengendong anakku yang tak mau lepas.
Jam hampir menunjukkan jam 08:00 pagi. Anakku yang pertama Farah sudah mulai menarik-narik tanganku mengajak bermain sambil menyodorkan bola plastik yang bergambar tokoh kartun terkenal . Hari minggu adalah jatah Farah bermain bersamaku. Dengan masih menahan kantuk ku coba mengajaknya  bermain-main sebentar.
Sejak beberapa tahun berumah tangga Allah telah memperindah rumah tangga ini dengan anugerahnya berupa dua orang anak. Anak pertamaku Farah  sekarang berusia 3,5 tahun. Nanti bulan juni ia akan genap 4 tahun. Ia memang polos dan sering membuat tante-tantenya gemes kalau berkunjung ke sini. Lucu juga mendengar cita-citanya. ia ingin jadi dokter specialis kandungan. Ketika kutanya kenapa ? Ia menjawab dengan polos. ” Biar bisa nolongin tante Santi yah, kalo mau melahirkan nggak repot-repot cari dokter spesialis kandungan yang perempuan.”. Aku hanya senyum-senyum saja mendengar penjelasannya.
Istriku sekarang sedang sibuk menidurkan Farhan yang menangis terbangun dari tidurnya. Anakku yang kedua itu memang baru berusia 3 bulan. Ia lahir prematur disaat kandungan istriku baru berusia tujuh bulan. Tangisan Farhan yang kencang membuat Farah berlarian kekamar meninggalkan bola mainannya. Farah begitu sayang dengan adiknya.
Ah… ini kesempatan bagiku untuk melepas lelah. Rasa penat dan perihnya mataku menahan kantuk semakin membuat diriku tak tertahan untuk merebahkan diri di sofa. Sofa yang empuk itu begitu bersahabat dengan tubuhku yang merasa nyaman ketika berada diatasnya. Kalau adiknya sudah bangun Farah akan betah berlama-lama menggoda adiknya.
Tapi tak berselang lama diantara biasan mimpi-mimpiku tiba-tiba aku terbangun oleh suatu guncangan hebat yang diselingi suara pecahan kaca disekelilingku.
Aku tersentak dan mencoba bangkit dari sofa secepatnya tapi goncangan yang hebat itu membuatku limbung. Piring dan gelas  yang berada diatas  meja berjatuhan kelantai. Rak piring berisi barang pecah belah tumbang menimbulkan suara berisik.  Percahan belingnya menebar kemana-mana. Kaca jendela ruang tamu  pun hancur tertimpa lemari buku yang roboh melintang di depan pintu.
“ Bang..tolong !, gempa bang ! “ . Teriakan istriku dari dalam kamar membuatku cepat tersadar. Segera aku mencoba menuju kamar dimana istri dan anak-anakku berada. Goncangan yang hebat itu membuatku sempoyongan. Sesaat aku merasakan rasa perih di tapak kaki. Darah mengalir dari kakiku yang tak sengaja menginjak pecahan-pecahan beling yang hampir menutupi seluruh lantai. Tapi aku tak menghiraukannya. Teriakan istriku dan tangisan farah seakan memberiku kekuatan untuk segera  menyelamatkan mereka untuk segera mungkin keluar dari rumah ini. Goncangan dahsyat telah menggeser posisi meja dan kursi  diseluruh ruangan. Debu-debu serpihan dari atap rumah yang berjatuhan membuat pandanganku kabur.
Tanganku hampir meraih daun pintu dimana istri dan anakku berada.  Tapi tiba-tiba atap rumahku ambruk dan persis menimpaku yang tepat ada dibawahnya. Aku pun mencoba melindungi kepala dengan kedua tangan dari runtuhan atap.
“ Brakk…..!”. aku hanya bisa meringis menahan sakit saat plafon membentur tanganku. Aku pun limbung dan terjatuh kelantai.
Aku merasakan sakit yang luar biasa di sekitar paha dan duburku. Aku hanya bisa mengertakkan geraham menahan sakit. Darah merembes kemana-mana saat banyak pecahan beling menembus daging tubuhku. Pecahan-pecahan beling telah menanti jatuhnya tubuhku ketika tertimpa plafon.
Dengan sisa sisa tenaga, aku berusaha menyingkirkan plafon yang menimpaku. Aku tidak mau menyerah, keselamatan anak dan istriku lebih utama. Tangisan farhan semakin membuatku panik. Aku berusaha menghilangkannya dengan Istighfar. Dengan susah payah akhirnya aku berhasil mendapatkan istri dan anakku berada dipojok kamar saling berpelukan.
Aku tidak mau lama-lama menunggu. Langsung kuraih farah dan mengendongnya di punggungku. Segera aku mengajak mereka keluar rumah.  Istriku yang masih mengendong Farhan langsung mengamit tanganku dan beranjak dari tempatnya.
 Beruntung lantai yang semula dihiasi pecahan beling tertutupi asbes plafon rumahku yang runtuh. Kami dapat segera melangkah menuju pintu belakang untuk keluar dari rumah. Goncangan  belum berhenti juga. Beberapa genteng rumah mulai berjatuhan kelantai. Aku tetap berusaha membawa keluargaku  keluar rumah meski menjinjit akibat luka dikakiku. 
Tiba-tiba sederetan genteng tepat diatas kepalaku berjatuhan. Mungkin sekitar enam tujuh genteng yang jatuh. Aku bertakbir. Cepat kutarik istriku yang sedang menutupi si Farhan dengan jilbabnya kearah samping bufet. Genteng yang berjatuhan itu hancur berkeping-keping ketika berbenturan dengan lantai. Tapi tak urung sebuah genteng tak dapat kuhindari. Aku mencoba berkelit untuk menghindari kepala Farah yang mungil dari reruntuhan itu. Aku hanya mengeraskan panggal lengan kiriku ketika harus beradu dengan genteng itu.
“ Brak…!”. Benturan itu membuat lenganku memar. Rasa sakit diseluruh kujur tubuhku tak kuhiraukan lagi. Alhamdulillah farah bisa kuhindari dari reruntuhan itu.
“ Bang ayo .! Kita harus segera keluar. Rumah kita mau roboh. “ istriku semakin bertambah panik. Ia menyeret lenganku menuju pintu belakang rumah. Farah yang kugendong menangis kencang.
         Tak selang berapa lama setelah berada diluar rumah, pohon mangga yang ada dibelakang rumah tumbang menimpa dinding dapur. Seketika dinding itu roboh dan menimbulkan suara yang keras. Sisa sisa genteng yang masih menempel diatap rumah pun berjatuhan . Aku tak memikirkan lagi berapa kerugian yang kami alami, yang terpenting bagiku keluargaku selamat. Wajah istriku masih pucat ketika ku memandangnya, mungkin ia menyadari seandainya kalau terlambat sedikit saja maka  kami semua akan tertimpa reruntuhan itu. Gempa itu pun berhenti.
           Aku mencoba menghirup udara sedalam-dalamnya sambil menahan sakit di sekujur tubuh. Setelah mencari tempat yang aman aku menurunkan Farah dan mencoba mencabuti beling-beling yang masih menempel tembus di tubuhku. Istriku berhasil menemukan  beberapa lembar baju yang berjatuhan dipekarangan rumah yang sejak pagi sudah ia jemur. Dengan dibantu istriku aku membalut luka-lukaku, setelah sebelumnya merobek baju-baju itu menjadi beberapa bagian.
         Darah dari lukaku masih mengalir, balutan kain yang semula berwarna putih kini sudah basah dengan darah. Aku tetap berusaha tersenyum ketika istriku memandangku cemas. Tangis Farah yang semakin kencang ketika melihat lukaku semakin menambah kegelisahan istriku. Aku berusaha menenangkannya.
         Suasana begitu ramai, kepanikan pun melanda tetangga-tetanggaku. Mbah Minah tetanggaku yang persis  bersebelahan dgn rumahku berteriak kesana-kesini minta tolong. Suaminya terjepit diantara dinding yang roboh. Aku berusaha bangkit untuk menolongnya. Sambil meringis menahan sakit aku bergegas menuju kerumahnya. Istriku yang berusaha menghalangi akhirnya membiarkanku setelah kuyakini bahwa aku tidak apa-apa.
Belum beberapa jauh aku melangkah. Tiba-tiba aku mendengar tetangga-tetanggaku berteriak penuh kepanikan. Beberapa diantara mereka berlari kearahku sambil berteriak “ Air bah! Ada air bah datang ayo lari!.” Aku pun tertegun ketika melihat kearah yang mereka tunjuk. Air setinggi bukit datang kearah tempatku berdiri dengan kecepatan yang luar biasa. Aku berusaha berlari kearah dimana anak istriku berada. Air bah yang datang itu telah merobohkan bangunan apapun yang ia lewati. Aku pun melihat puluhan orang ikut terseret arus bah itu. Aku hanya pasrah. Mungkin kiamat yang dijanjikan telah tiba. Aku pun bergegas mengendong farah dan berlari sekencang-kencangnya sambil menyeret tangan istriku. Air bah itu semakin mendekati kami. Baru beberapa langkah kami berlari. Tiba-tiba aku merasakan seperti ada tenaga besar memukul punggungku. Air bah itu  menerjang kami.
Seketika kepalaku pusing dan luka-lukaku terasa perih sekali. aku merasakan diriku berputar-putar didalam air bah itu. Entah berapa banyak air yang farah telan, aku tetap memeluknya kencang-kencang. Air bah itu kotor sekali, lumpur hitam dan puluhan kubik kayu ikut menyertainya.  Aku berusaha menarik nafas sedalam dalamnya ketika ada dipermukaan.  Farah kugendong diatas bahu kananku.
Entah kemana istriku dan Farhan anakku, hempasan yang kuat memisahkan pegangan tanganku yang berusaha mencengkram pergelangan tangannya  kuat-kuat. Ya Allah, seketika aku ingat, istriku tidak bisa berenang. Kegelisahan bercampur kesedihan hebat yang belum pernah kurasakan sebelumnya  tiba-tiba membuncah didadaku. Ku ingin berteriak dengan apa yang menimpa. Air mata kekhawatiranku bertambah deras ketika mengingat anak keduaku farhan yang bersama istriku. Tubuhku gemetar. Dengan seluruh tenaga  berulang kali ku berteriak memanggil istriku diantara teriakan puluhan orang-orang yang ikut hanyut terbawa arus. Derasnya arus membuatku timbul tenggelam diatas permukaan. Kotornya lumpur membuat pandanganku nanar.  Berat badan farah pun merepotkan diriku. Sekilas aku menangkap sesosok tubuh berkerudung putih sekitar sepuluh meter dariku. Ku kenal kerudung itu. Ia istriku. 
Dengan tangan melambai ia berusaha memanggil. Tangan kanannya begitu ketat memegang Farhan. Aku berteriak histeris.  Kepanikan luar biasa melandaku. Ku coba mendekatinya dengan seluruh tenaga. Hatiku teriris melihat orang-orang yang kukasihi sesekali tenggelam terbawa arus. Air mataku tak terasa mengalir. Ku coba untuk tegar. kayu-kayu yang begitu banyak semakin mempersulit ruang gerak dan membuat jarak istriku semakin jauh. Setelah beberapa saat mencoba mendekati, aku kehilangannya. Dengan sisa tenaga ku coba semakin keras menyingkirkan kayu-kayu itu. Hatiku semakin berduka ditambah semakin kerasnya ku berteriak memanggil Istriku. Tapi tak beberapa lama ia muncul kembali kepermukaan. Nafasnya tersegal.
“ Bang ! tolong bang..!” ucapan nya terputus, istriku kembali tenggelam. Tangan kirinya bergerak tak tentu arah menyibak air. Aku hanya bisa memandangnya pasrah diantara kesedihan yang menggunung menyaksikan wanita yang ku cintai begitu menderita dihadapanku.
  Bang maafkan saya bang…!” ucapannya terputus diselingi tangisan dan ucapan yang tidak begitu jelas. Ia kembali tenggelam. Aku tak percaya mendengar ucapannya. Seakan ia mengetahui ajalnya sudah dekat. Aku pun sibuk berusaha menjaga keseimbangan agar tidak tenggelam. Kuraih sebuah papan yang ikut hanyut disampingku.
 Diantara penderitaannya istriku masih tetap memegang Farhan ditangan kanannya.  Ya Allah aku hanya bisa pasrah.  Beberapa kali ia timbul tenggelam diiringi lambaian tangan.. Aku mencoba tetap tegar. Beberapa saat istri dan anakku tidak muncul lagi dari permukaan. Badanku makin gemetar. Kesedihan mendalam menyelimuti diriku. Aku hanya bisa mengiringi kepergiannya dengan ikhlas. Puluhan mayat ikut mengiringi kepergian orang-orang yang kucintai. Hari ini puluhan daun berguguran di lauhf mahfudz.
Arus itu begitu deras, dalam waktu singkat telah menyeret kami ke daerah perkebunan kelapa yang jauhnya sekitar 2Km dari rumah. 
         Tiba-tiba aku merasakan benturan yang begitu kuat di kepalaku. Arus itu telah menghempasku menabrak sebuah pohon kelapa yang masih berdiri kokoh menantang arus. Benturan itu secara tak sadar membuat pegangan Farah  terlepas.

“ Ayah…Ayah… “.

jeritan itu membuat nadiku terhenti. Ya Allah Ku hanya bisa menjerit. Hempasan nafas lirih anakku ternodai desakan air yang memaksa masuk kemulut mungilnya.

“ Ayah…ayah…”

Ia semakin jauh…semakin jauh.. jauh sekali. Tubuhnya hilang bersama puluhan sampah yang mencekiknya. “ YA Allah kutitipkan keluargaku padaMu”.
Tubuhku hanyut. Puluhan kayu menjepitku. Dadaku terasa pecah. Perutku kembung terisi air. Kepalaku terasa berat. Darah banyak mengalir dari benturan itu. Sakit sekali.
Arus itu menggulungku. Aku dipermainkannya. Banyak air yang kutelan. Aku tak berdaya, puluhan kayu menghalangiku mengambil nafas.
 Ya Allah jika engkau berkehendak mencabut nyawaku maka tidak akan ada yang bisa menghalanginya. Tapi ya Allah ku mohon ampun atas segala dosaku. Selama ini aku masih banyak menyia-nyiakan waktu nafasku untuk hal sia-sia. Padahal aku sadar bahwa engkau akan menjemputku setiap  saat.
Tiba-tiba arus yang membawaku  menukik tajam. Puluhan kayu-kayu tajam menghimpitku. Aku tak dapat menghindar hanya beristighfar.  Dinding sebuah rumah ikut roboh bersamaku ketika beradu dengan tubuhku. Seluruh badanku remuk. Tak dapat bergerak. Arus itu begitu kuat memelukku.
Ya Allah, engkaulah Rabb ku . Tiada Illah  selain engkau. Engkaulah yang menciptakan aku. Aku adalah hambamu. Berada dalam gengamanMu. Dalam janji kepadaMu. Sekemampuanku untuk memenuhinya. Aku berlindung kepadaMu ya Rabb atas segala perbuatanku. Aku mengakui seluruh nikmat yang Engkau berikan. Aku mengakui seluruh dosaku. Ampunilah aku ya Rab. Tiada yang bisa mengampuni dosaku selain Engkau.
 Sesosok cahaya putih menghampiriku laksana terbang. Entah dari mana asalnya. Semakin dekat. Kini ia mencekal ubun-ubunku.
 “ Apakah engkau tamu agung itu ?”  Asyhadualla ila Ha illalah wa asyhaduana Muhammadar rasulullah”.

***